Category: Uncategorized



LPM PPUII Adakan “Talk Show Halal Food” Cetak E-mail
Ditulis oleh Samsul Zakaria   
Saturday, 23 June 2012

    Berdasarkan hasil investigasi yang sering ditayangkan di televisi menunjukkan banyaknya makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan bukanlah bahan yang seharusnya diperuntukkan untuk makanan. Akhirnya, masyarakat pun khawatir terhadap status hukum dari makanan tersebut, halal atau haram. Berangkat dari latar belakang tersebut, Lembaga Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (LPM PPUII) mengadakan Talk Show bertajuk ‘Halal Food’. Demikian sebagaimana disampaikan Khoirul Fahmi, selaku ketua panitia dalam sambutannya.

    Bertempat di Aula PPUII, Jumat (22/6/12), Talk Show tersebut menghadirkan dua pembicara yang sudah kompeten di bidangnya. Pertama, Dr. H. Shofiyullah MZ, M.Ag, dosen UIN Sunan Kalijaga. Doktor yang berasal dari Madura ini menekuni disiplin kajian Ushul Fiqh ketika menempuh pendidikan doktoralnya. Kedua, Feris Firdaus, S.Si, M.Sc, peneliti di DPPM UII. Feris adalah seorang peneliti yang sering mendapatkan hibah penelitian dari dikti. Dia juga merupakan alumni Ponpes UII. Acara Talk Show itu sendiri dihadiri oleh santri PPUII dan mahasiswa dari Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).
 
  Dalam sambutannya, Ust. H. Muhammad Roy, MA.,selalu pengasuh PPUII, mengapresiasi positif Talk Show malam itu. Beliau mengusulkan pentingnya teknologi canggih dan praktis untuk mendeteksi kehalalan makanan. Sebagai contoh dengan menggunakan laser. Suatu saat sangat mungkin ditemukan laser yang mampu mendeteksi halal tidaknya makanan. Dengan disorotkan, misalnya, maka akan diketahui apakah makanan tersebut halal atau tidak. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bersama.
    Feris Firdaus, S.Si, M.Sc., yang berkesempatan untuk berbicara lebih awal menyoroti problematika makanan halal. Menurutnya –dengan menggunakan bahasa Inggris–, kehalalan makanan sudah menjadi isu internasional. Menurutnya, makanan itu bisa diibaratkan air yang suci mensucikan. Hukum awal semua makanan adalah suci dan halal. Layaknya air, ketika makanan tersebut dicampuri dengan bahan-bahan yang tidak halal maka statusnya akan berubah. Sementara saat ini banyak produk makanan yang karena ingin meraih keuntungan besar menggunakan pengawet dan semacamnya yang sebenarnya tidak sehat dan tidak aman.
    Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang sering digunakan juga terbukti banyak yang tidak sehat. Salah satunya sakarin yang dalam bahasa masyarakat disebut sari manis. Dalam hal ini perlu kehatian-hatian dalam memilih makanan. Sebagai tambahan, Feris juga mengungkapkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu hanya berfokus pada keamanan makanan. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) fokusnya adalah aspek normatif, halal-tidaknya makanan yang dimaksudkan.Sebagai komentar, perlu adanya kompromi-mutualistis antara keduanya.
    Dr. H. Syofiyullah MZ, M.Ag., sebagai seorang ahli hukum Islam lebih menyoroti aspek fikihnya. Ketika Allah berfirman kepada sekalian manusia, maka Allah memerintahkan untuk memakan makanan yang halal (halālan) dan baik (thayyiban). Sementara, ketika firman-Nya ditujukan kepada orang yang beriman, perintahnya hanya untuk memakan makanan yang baik-baik. Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman sudah dianggap mampu mengidentifikasi makanan yang halal. Logisnya, makanan yang halal itu pula yang menjadi pilihannya.
    Perlu demarkasi yang jelas antara halal dan thayyib. Halal maknanya adalah makanan yang dikonsumsi tidak terikat dengan hak-hak Adam (al-huqūq al-admiyyah). Maksudnya diperoleh dengan jalan yang baik. Sementara thayyib artinya adalah terbebas dari segenap unsur yang membahayakan (mafsadah). Di akhir paparannya ia menjelaskan bahwa sesuatu yang memabukkan itu bukan semata karena alhokol. Artinya, walaupun minuman itu nir-alkohol namun jika memabukkan maka tetaplah hukumnya haram. Hal itu adalah jawaban beliau atas pernyataan moderator (Samsul Zakaria)tentang adanya produk di Amerika yaitu Wiski yang didesain nir-alkohol. []

Quraisy Shihab
Dalam acara Haul 40 Hari meninggalnya KH Abdul Razak bin KH Muhammad Ku’in di Masjid At Taubah, Kebon Nanas pada tanggal 2 Februari 2013, Prof Dr. Quraisy Shihab (Mantan Ketua MUI) dan KH Ma’ruf Amin (Ketua MUI) memberi ceramah tentang Mati. Acara dihadiri oleh KH Dr Mohamad Hidayat MBA (DSN MUI), KH Ali Yafie (Mantan Ketua MUI), Habib Hud bin Bagir Al Athas, dsb.
Menurut Quraisy Shihab, mati itu bukan berarti orang tersebut sudah tidak ada lagi. Tubuhnya memang hancur. Tapi ruhnya tetap ada meski kita tidak tahu di mana. Dalilnya:
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” [Al Baqarah 154]
Quraisy Shihab
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” [Ali ‘Imran 169]
Saat kita berdoa untuk si mayat, bukan hanya mayat yang merasakan pahalanya. Tapi juga orang-orang yang mendoakannya:
Dari Ibnu Abbas Ra bahwa dia mendengar Nabi SAW bersabda: “Jika ada seorang muslim meninggal, lalu ada empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah sholat atas jenazahnya niscaya Allah akan menerima permohonan ampunan mereka untuknya. Riwayat Muslim.
Abu Hurairah Ra berkata: “Rasulullah SAW bila sholat jenazah berdoa: ” Ya Allah ampunilah di antara kami orang yang masih hidup dan yang mati, yang hadir dan yang tidak, yang kecil dan besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah terhadap orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah ia atas islam dan terhadap orang yang Engkau wafatkan di antara kami, wafatkan ia atas iman. Ya Allah janganlah Engkau jauhkan kami dari pahalanya dan Engkau sesatkan kami sepeninggalnya).” Riwayat Muslim dan Imam Empat.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Barangsiapa mengurus jenazah sampai menyolatkannya maka baginya satu qirath dan barangsiapa mengurus jenazah sampai dimakamkan maka baginya dua qirath.” Seorang bertanya: Apa itu dua qirath? Beliau bersabda: “Dua gunung besar.” Muttafaq Alaihi.
Jadi bukan hanya mayat yang merasakan doa dari orang yang hidup. Orang yang hidup pun karena telah menolong orang, mendapat pahala juga dari Allah. Sebaliknya jika seorang anak tak mau mendoakan orang tuanya, dia akan akan disiksa Allah:
Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2008/03/06/doa-untuk-ibu-bapak-orang-tua/
Tentu saja doa tidak khusus untuk orang tua kita saja. Tapi terhadap orang-orang yang beriman yang telah mendahului kita:
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” [Al Hasyr 10]
Kenapa pada hari ke 40 diadakan acara haul? Karena menurut Quraisy Shihab, angka 40 itu berulang-kali dipakai di dalam ajaran Islam. Misalnya Muhammad diangkat jadi Nabi pada umur 40 tahun. Zakat itu besarnya 1/40. Di Madinah ada sholat Arba’in (40 waktu). Penciptaan Ruh per 40 hari. Bahkan munajatnya Nabi Musa pun selama 40 hari.
KH Ma’ruf Amin menyangkal pendapat orang yang mengatakan bahwa doa orang yang hidup tidak akan sampai pada orang yang mati. Kalau begitu untuk apa ada doa anak untuk orang tuanya? Untuk apa ada Sholat Jenazah di mana kita berdoa: “Allahummaghfirlahu”? Kenapa tidak langsung ditanam saja?
Dari Utsman Ra bahwa Rasulullah SAW bila selesai pemakaman mayit, beliau berdiri di atasnya dan bersabda: “Mintalah ampunan untuk saudaramu dan mohonkan ketetapan hati untuknya sebab ia sekarang sedang di tanya.” Riwayat Abu Dawud
Ada lagi yang berkata: “Untuk apa mendoakan Nabi? Kan Nabi sudah dijamin masuk surga?”. Orang ini rupanya tidak sadar dan tidak paham kalau di setiap sholat dia wajib mendoa’an Nabi: “Allohumma Sholli ‘Ala Muhammad..”. Jika doa itu tidak dibaca, sholatnya tidak diterima Allah.
Meski saat meninggal umumnya amal sudah terputus/sempurna, ada 3 amal yang tetap mengalir:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/25/3-amal-yang-pahalanya-tidak-terputus/
Saat kita mengucapkan doa/salam kepada mayat, mayat tsb bisa mendengar kita meski kita tidak bisa mendengar mereka:
Dari Buraidah r.a., katanya: “Nabi s.a.w. mengajarkan kepada mereka -para sahabat- jikalau mereka keluar berziarah ke kubur supaya seseorang dari mereka mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai para penghuni perkampungan-perkampungan -yakni kubur-kubur- dari kaum mu’minin dan Muslimin. Sesungguhnya kita semua Insya Allah menyusul engkau semua. Saya memohonkan kepada Allah untuk kita dan untukmu semua akan keselamatan.” (Riwayat Muslim)
Namun para mayat tsb bisa berkomunikasi dengan Allah yang Maha Mendengar dan juga Malaikat yang memang menanyai mereka di alam kubur.
Dari Ibnu Abbas ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. berjalan melalui kubur-kubur Madinah lalu beliau menghadap kepada mereka -penghuni-penghuni kubur-kubur- itu dengan wajahnya, kemudian mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai para ahli kubur, semoga Allah memberikan pengampunan kepada kita dan kepadamu semua. Engkau semua mendahului kita dan kita akan mengikuti jejakmu.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
Saat kita beramal saleh pun seperti sedekah untuk orang tua kita, insya Allah pahalanya akan sampai.
“Bertanya seorang laki-laki kepada Nabi SAW; Ya Rasulullah sesungguhnya ibu saya telah mati, apakah berguna bagi saya, seandainya saua bersedekah untuknya? Rasulullah menjawab; yaa berguna untuk ibumu.” (HR Abu Dawud).
Video Tahlil:
Video Ceramah Prof. Dr. Quraisy Shihab:
Video Ceramah Prof. Dr. Quraisy Shihab2:
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/02/04/ceramah-quraisy-shihab-dan-kh-maruf-amin-tentang-mati/


Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ngamuk di pintu tol dekat Jembatan Semanggi menuju arah Slipi. Penyebabnya, antrean di tol tersebut sangat panjang tetapi loket yang dibuka hanya dua dari empat pintu yang ada.

Melihat antrean yang panjang itu, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan yang hendak berangkat rapat koordinasi setiap Selasa ke Kantor PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu langsung turun dari mobil. Saat itu antrean sepanjang kurang lebih 30 mobil di depan pintu tol.

“Ini bertentangan dengan instruksinya agar antrean paling panjang lima mobil,” kata Faisal kepada detikFinance, Selasa (20/3/2012).

Menurutnya, Dahlan langsung turun dari mobil dan memeriksa. Di situlah Dahlan melihat, dua loket masih kosong, dan hanya satu loket manual dan satu otomatis yang dibuka.

Dahlan pun masuk ke dua loket yang tutup itu dan membuang kursi yang ada di dalam. Lalu ia masuk loket satunya untuk juga membuang kursinya.

“Tidak ada gunanya kursi ini,” kata Faisal menirukan ucapan Dahlan.

Sesaat kemudian, Dahlan melihat antrean tambah panjang. Secara cepat dia putuskan membuka penghalang pintu dan minta agar mobil yang antre segera masuk lewat loket kosong itu secara gratis.

Ia mengatakan, lebih dari 100 mobil disuruh lewat begitu saja tanpa bayar. Salah satu pemilik mobil yang sedang lewat itu ternyata mengenal Dahlan dengan baik. Dia adalah Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda.

Kontan saja Emir menyapa Dahlan. “Ada apa pak kok ngatur lalu lintas? Ini gratis ya pak,” kata Faisal menirukan Emirsyah.

Setelah pintu tol sepi barulah Dahlan meninggalkan lokasi pintu tol menuju kantor Garuda.[http://finance.detik.com Selasa, 20/03/2012 07:38 WIB]

Ini bbm Pak DIS barusan, dr Tianjin:
Tadi pagi sy tidak mbanting kursi tapi he he membuangnya ke pinggir jalan. Kursi
kursi itu betul2 gak ada gunanya krn orangnya/petugasnya tidak ada di loket di tengah2 antrean mobil masuk gerbang tol yg begitu panjang.
Ini juga bukan marah yg mendadak. Sdh tiga bulan sy minta agar antrean masuk tol jangan sampai menjengkelkan. Hampir setiap minggu sy sms direksi jasa marga mengingatkan komitmen kepada masyarakat yg hrs kita penuhi.
Setiap kali sy masuk gerbang tol yg antre panjang sy selalu sms kepada direksi jasa marga. Tapi kok tidak ada tindakan nyata. Sabtu lalu, jam 11.00 saat mau ke Bandung utk bertemu mahasiswa ITB, saat masuk pintu tol kalimalang-2, antrean juga panjang. Juga saya sms direksinya.
Saya tidak henti-hentinya mengingatkan itu. Pelayanan itu harus baik. Apalagi ini melayani orang yg mau mbayar. Kalau melayani orang yg mau mbayar saja tidak baik, bagaimana melayani masyarakat kecil yg tidak punya uang?
Sy juga sangat tidak puas hasil penjualan kartu eToll yg kurang berhasil. Sy sudah tawarkan utk ikut jualan. Sy tunggu2 begitu lama tidak ada realisasinya. Sy sudah bilang perlu cara2 kreatif utk jualan kartu itu. Biar kian banyak yg beli kartu eToll.
Sy siang ini berangkat ke Tiongkok check up. Sudah telat 8 bulan. Sy tunda terus karena begitu banyak pekerjaan dan juga krn sy tidak merasa ada sesuatu yg mencurigakan. Tapi sy ditegur terus oleh dokter karena terlalu lama menunda-nunda terus. Tahun ini sy akan melewati masa kritis lima tahun setelah ganti hati. Kalau sy bisa melewati lima tahun ini, agustus nanti, insyaallah pertanda hati baru sy sdh benar2 menyatu dengan tubuh saya. Mohon doa.

Khutbah Jum’ah


 الحث على طلب العلم

(فقه الأفضلية)

د. صفي الله

 الخطبة الأولى

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله الذي رفع من أراد به خيرا بالعلم والإيمان ، وخذل المعرضين عن الهدى وعرضهم لكل هلاك وهوان . وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، الكريم المنان ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي كمل الله له الفضائل والحسن والإحسان ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم مدى الزمان .قال الله تعالى العلي القدير القائل في محكم كتابه ﴿قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ﴾ (الزّمر:9).

أما بعد، فيا أيها الناس اتقوا الله تعالى حق التقوى واعتصموا بالإسلام فهو العروة الوثقى وأقيموا الصلاة وأتوا الزكاة وأطيعوا الله والرسول لعلكم ترحمون. أيها المسلمون فإن النبي صلي الله عليه وسلم قال: ( من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين). فالتفقه معرفة النفس ما لها وما عليها ، فبه يعرف العبد كيف يعبد ربه، به يعرف كيف يتوضؤ وكيف يغتسل ويصلي ويصوم ويزكي ويحج ويعتمر، به يميز الواجبات وبين السنن، به يعرف ما هو أن يفضل وما يتثنيّ و يتأخر في العمل، فسار كل المسار على ما يرام و يلزم، فالعلم إذا نور القلب ونور الذهن ونور كلّ الحي و ما أحاط به.

أيها الإخوة، فمما يؤسفنا من الأمر أن شاهدنا في الأونة الحاضرة أنه يطلب العلم ضحم جيل من أجيال المسلمين اليوم من بيتهم و قريتهم الأقصى لمدينة الجامعة الإسلامية التي يتنعلمون فيها. ولكنهم صاروا هيئات لا يرجى عنها. لانه ما هو لابد أن يأوّل هم يتأخرونه. وما هو يلزم به كانوا يضيؤون به. إنهم من طلبة الجامعة اليوم. إتصفت بهم العادات و التقاليد و النوعيات الحيوية من كثرة الرحلة التسليحية و المعاشرة اللا علمية والتعلمية و حتى الإضافية الجامعة المنعكسة بالدراسة، فضاقت الساعة والوقت لديهم لتبحرهم ووفاء أمنة والديهم لطلبهم العلم. لهم علل يعرضون بها حينما يقيمون بتلك الموصوفات. قالوا ببرهان لا حجة فيه، ولكن يدافعونه. هذه هي الواقعة و القضية فحبّذ ما هو يعرف ويفهم عند مظنتهم و فكرتهم ما يقال له بفقه الأفضلية. أعني به الفهم و العلم عن ما هو ينبغي أن يفضل في طلبهم العلم وحالهم كالطالب. إذا الصوم الذي يصيل إلي النعاس والنوم أثناء الدراسة مثالا واضحا أن يتركه الطالب من أن يجد و يدقق في الفصل. و ما زالت الكثيرة الأمتلة المتعلقة بهذه القضية. فما الموقيف بها؟.     

أيها الحاضرون، إن لنيل العلم طريقين أحدهما أن يتلقى طالب العلم ذلك من الكتب الموثوق بها والتي ألفها علماء مرضيون بعلمهم وأمانتهم والثاني أن يتلقى ذلك من معلم موثوق به علماً وديانة وهذا الطريق أعني الطريق الثاني أسلم من الخطأ وأسرع في التحصيل وأثبت في العلم لأن الطريق الأول طريق التلقي من الكتب قد يضل فيه الطالب وهو لا يدري إما لسوء فهمه أو قصور علمه أو لغير ذلك ولأن الطريق الثانية تكون فيه المناقشة والأخذ والرد بين الطالب والعالم فينفتح للطالب بذلك إي بالمناقشة أبواب كبيرة في الفهم والتحقيق وكيفية الدفاع عن الأقوال الصحيحة ورد الأقوال الضعيفة وإذا جمع الطالب بين الطريقين التلقي من الكتب ومن المعلمين كان ذلك أكمل وأتم وليبدأ الطالب بالأهم فالأهم وبمختصرات العلوم قبل مطولاتها حتى يكون مترقياًً من درجة إلى ما فوقها فلا يصعد إلى درجة إلا وقد تمكن مما تحتها ليكون صعوده سليما.

أيها المسلمون، ولا سيما الشباب منكم من ذكور وإناث. فاطلبوا العلم بجد ونشاط فإنه مع الإيمان رفعة في الدنيا والأخرة كما قال الله تعالى: ﴿ يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ﴾ (المجادلة : 11).

وأنه ذخر لكم في الحياة الدنيا وبعد الممات قال النبي صلوات الله وسلامه عليه : ( إذا مات الإنسان أنقطع عمله إلا من ثلاثة إلا من صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له ) اطلبوا العلم يكن لكم لسان صدق في الآخرين فإن آثار العلم تبقى بعد فناء أهله فالعلماء الربانيون لم تزل آثارهم محمودة وطريقتهم مأثورا وسعيهم مشكورا وذكرهم مرفوعا إن ذكروا في المجالس امتلأت المجالس بالثناء عليهم والدعاء لهم وإن ذكرت الأعمال الصالحة والآداب العالية والأخلاق الفاضلة كانوا قدوة الناس فيها.

أيها الأخوة المسلمون، اطلبوا العلم اطلبوه طلباً راسخا حتى يستقر في نفوسكم وأعلموا أن الإنسان إذا حبس نفسه لطلب العلم فقد يكون ذلك شاقاً عليه في أول الأمر ولكنه يألفه ويحبه حتى يكاد يكون كالغريزة في نفسه فيألفه ولا ينفك عنه.

هذا، فنسأل الله سبحاته في مقامنا أن يرزقنا علماً نافعا وعملاً صالحا ورزقاً طيبا واسعا. وهذا اللهم علمنا ما ينفعنا وأنفعنا بما علمتنا وزدنا علما يا إله العالمين و أجعل علمنا هادياً لك إلى صراطك المستقيم وأجعله نورا في قلوبنا وفي قبورنا وفي محشرنا يا جواد يا كريم والحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، إنه سميع قريب، فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم والحمد لله ربّ العالمين.

Mohon Dikoreksi


Andaikan judul film hollywood diganti pakai bahasa jawa :
• Enemy at the Gates – Musuhe Wis Tekan Gapuro
• Die Another Day – Modare Ojo Saiki
• Die Hard – Gak ono mate’e
• Die Hard II – Matine Angel Tenan
• Die Hard III With A Vengeance – Kowe Kok Ra Mate-Mate To ?
• Die Hard IV (Die) – Jan Tenanan, Arep Mati Kok Angel Tenan
• Bad Boys – Bocah-Bocah Elek
• Man of Fire – Wong Lanang Kesumuken
• No Way Back – Ora Iso Mulih ( kesasar to? )
• Red Eye – Matane Abang ( klilipan opo? )
• Casino Royale – Togel Akeh Duite
• The Hoax – Ngapusi
• Harry Potter – Harry Dodol Pot
• Lost in Space – Ilang Neng Awang-awang
• Cheaper by the Dozen – Tuku Selusin Luwih Murah
• Paycheck – Kasbon
• Independence Day – Pitulasan
• There is Something About Marry – Meri Ono Apa-Apane
• Silence of the Lamb – Wedhuse Mutung
• Planet of the Apes – Planete Wong Apes
• Gone in Sixty Second – Minggat Sakcepete
• The Abyss – Entek-Entekan
• Deja Vu – Pangling
• Terminator – Terminal Montor
• Lord Of The Ring – Pedagang Akik
• Deep Impact – Ngantem Njero
• Million Dollar Baby – Babi Regone Sayuto
• Blackhawk Down – Manuk Ireng Kenek Bedhil
• Saving Private Ryan – Ngelesi Privat Mas Ryan ( pancene goblog tenan opo? )
• Gone With The Wind – Wes Ewes Ewes, Bablas Angine
• Because I Said So – Dikandani Kok Ngeyel Temen Sih
• Superman – Gatot Koco
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!

Pak Hasyim masih Berminat


Berikut saya tampilkan posting saya disebuah milis yg mendapatkan respon bertubi-tubi. Posting ini “hanya” sebuah reportase rekaman perjalanan saya ke negeri jiran, Malysia-Singapura tgl 6-13 Februari yg lalu dlm rangka joint research dg UKM dan NUS. Reportase ini tdk menceritakan soal joint researchnya tapi rekaman pertemuan dg Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi di Kuala Lumpur, berikut reportasenya:

Salam,
Kemarin sabtu mlm minggu, 7 Februari 2009, ada pelantikan PC Istimewa NU Malaysia oleh Ketum PBNU, KH. Hasyim Muzadi. Kebetulan saya ada di KL dan (diajak) ikut hadir pada acara tsb. Pak Hasyim datang bersama rois syuriah PWNU Jatim (KH. Miftahul Ahyak) dan Lampung (KH. Aliman) serta pengacara tim Karsa, M. Ma`ruf plus bunyai Hasyim tentunya. Pada acara yg jg dihadiri Dubes RI utk Malaysia, Dai Bachtiar beserta staff KBRI agak lengkap itu berlangsung meriah di Kampung Bawean. Dlm sambutannya, pak Hasyim banyak bercerita bgm prestasi yg telah dicapai NU selama 2 periode kepemimpinannnya.Dari periode babat alas menuju menanam dan periode ketiga ini adalah tinggal menunggu proses berbuahnya. Prestasi yg tampak sangat dibanggakannya adlh pembentukan PCNU di LN  (Australia, Malaysia, Thailand, Hongkong, Korsel, Arab Saudi, Qatar, Mesir, London, Amerika, dan Scandinavia) dan terbentuknya ICIS dg misi utama menyebarkan Islam rahmatan lil alamin ala NU. Pada sabtu sorenya, dlm pertemuan di KBRI, hal yg sama juga beliau sampaikan. Pada pertemuan dg kalangan internal pengurus NU dan PKB di hotel City Villa Cokit, minggu siang sebelum bertolak ke Jakarta, pak Hasyim dg vulgar menyatakan masih berminat utk memimpin NU meski katanya “jadi ketua NU itu banyak tidak enaknya!”. Sewaktu ditanya kemungkinan Jusuf Kalla dan Mohammad Nuh berpeluang menggantikannya, dg diplomatis dijawab bhw kedua tokoh itu memang orang NU, tapi sampai saat ini tidak ada kontribusinya pada NU. Beliau malah khawatir kalau NU nanti hanya akan dijadikan kendaraan bg kepentingan politiknya. Ketika diminta pndptnya bgm dg Said Aqil Siraj dan Masdar F. Masudi, dijwab bhw kedua tokoh itu memiliki resistensi yg tinggi diklngan nahdliyin. So, utk muktamar di Makassar besok januari tdk ada pilihan yg tepat kecuali “terpaksa” harus bersedia kembali dipilih demi keselamatan perahu NU!”. Akhir pertemuan, beliau menyanggupi utk menyumbang bayar kontrak kantor PCINU yg hingga saat ini blm memiliki kntor sndri. Oya, sbnarnya hal ini mau sy diskuskn dg cak Moqsith yg rabu atau kamisnya itu ada di KL dlm rangka visiting imam, tp sy tdk ada wkt utk sowan pd beliau krn hrs ke Singapur dan balik ke Jogja esok harinya. Demikian smg ada manfaatnya, terutama utk kang Sahal de ka ka, pripun cak? [di kirim tgl 18 februari 2009 jam 11.00]

Wah ternyata respon sobat luar biasa “ganas”nya. Sbg pembawa berita, saya ingin menambahkan informasi yg agak utuh dan berimbang seputar dasar dan pertimbangan pak Hasyim “masih berminat”. Ada bbp informasi penting yg belum dimuat pada edisi I sehubgn dg minat pak Hasyim utk tampil berkiprah kembali menahkodai perahu NU yg konon berkapasitas 35 juta lebih. Sewaktu acara makan siang disebuah restoran “seperti padang” di tengah kota KL sebelum menghadiri acara pertemuan internal di hotel Villa City, saya oleh panitia diminta duduk satu meja dg pak dn bu Hasyim, kyai Miftahul Ahyak, kyai Aliman dan cak Ma`ruf sang lawyer plus pendiri sekaligus ketum pertama PCINU Malaysia yg kini mengajar di UNAIR Surabaya, Dr. H. Miftahur Rokhim dan sang ketum yg baru dilantik H. Amin, Lc., MA. Sambil menikmati hidangan, beliau meminta pendapat seputar sambutannya pada acara pelantikan PCINU semalam dan di KBRI kmr sore. Beliau juga banyak bercerita dinamika (: suka duka) memimpin nahdliyin juga hubgn beliau dg Gus Dur yg mulai cair. Kesimpulannya, pemimpin NU itu hrs orang yg tahan banting, ulet, gellem soro, wani tombok lan torok (: siap rugi materi), raiso turu enak. Soal wani tombok itu, beliau memberi contoh bhw keberangkatan beliau berlima ke Malaysia itu spenuhnya murni uang pribadi tanpa sepeserpen uang PBNU. Begitu juga sewaktu beliau berkeliling ke lima benua utk melantik PCINU, semua menggunakan uang dari kantong sendiri. Lebih dari itu beliau harus berfikir keras bgm mencari sumber dana bagi kelangsungan organisasi dimana orang-orangnya rata2 ikhlas mencari “barakah” dari NU. Jadi kalau dikalkulasi sbenarnya bnyak ruginya menjadi ketum NU dibanding untungnya. Soal knp ia bertekad utk kembali memimpin NU, krn ia tidak rela NU yg ia bangun susah payah dan tinggal memetik buahnya menjadi hancur hanya krn salah memilih nahkoda. Sementara calon-calon nahkoda yg ada hingga saat ini dlm pandangan beliau masih blm ada yg memenuhi syarat. Pendapat itu diamini sepenuhnya oleh kedua rois syuriah PWNU disebelahnya. Bahkan kyai Aliman menambahkan bhw hanya figur pak Hasyim yg terbukti bisa merekatkan kembali friksi-friksi yg terjadi di internal NU, baik yg di Jawa terlebih yg diluar Jawa. Kalau bukan pak Hasyim, dikhawatirkan keretakan dan perpecahan dlm tubuh NU, terutama dilevel PW dan PC akan menjadi tak terhindarkan. Terlebih “syahwat” berpolitik para kyai sekarang sdh menjadi fenomena jamak. Pak Hasyim kemdn menambahkan bgm sulitnya mengajak para kyai di Jawatimur utk memenangkan Khafifah sbg Gubernur bukannya mendukung gus Ipul sbg wakil gubernur. Menurut keyakinan beliau, sbnya para kyai tahu dan sadar sepnuhnya bhw memilih gubernur jauh lebih baik dari mendukung wakil gubernur bagi NU khususnya. Namun desakan “memperbaiki genteng pesantrennya yg bocor”, nyatanya, lebih utama dari bgm kemaslahatan umat ke depan. Banyak kyai yg dulunya membolehkan dan mendukung Megawati sbg presiden, tapi kini malah mengharamkan Khafifah jadi gubernur. Itulah NU. Demikian reportase yg bisa sy smpkan pada sobat-sobat milis. Smg dg ini sobat-sobat dpt memahami alasan yg menjadi dasar mengapa pak Hasyim “bersedia” menjadi ketum PBNU utk kali ketiganya, amin. Soal setuju atau tidak, monggo bapak moderator memoderatori letupan2 para anggotanya. Mungkin kita undang kyai Cholil Nafis utk menyeimbangi komentar yg ada krn beliau tahu betul siapa pak Hasyim, kadiponapah keh? Apakah Mubes Cirebon jilid 2 pra-Makassar masih relevan dipercikkan kembali atau tidak, mungkin kang Jadul, kang Suedi, cak Rumadi, kang Marjuki, cak Moqsith, kang Sahal, mas Luthfi en gus Tashim dan gus Nuruzzaman saget ngomentari, duspundi kang-cak-mas-gus? Ato kang doktor Miftah ‘Sorborne’, pripun kang? cak Inung, sang pakar waria kita yg dari kota reog Pornorogo, piye cak? Pak SEY? Terakhir, saya mohon maaf dan semoga bermanfaat…amin. [dikirim tgl 19 februari 2009]


Berikut adalah email tanggapan dari Bung Slamet Efendi Yusuf atas tulisan Ulil Abshar Abdalla soal Konflik Palestina vs Israel Yahudi:

Selamat ya untuk Ulil yang berhasil membawa teman-teman untuk ngomongin Yahudi.

Saya membayangkan, ketika begitu banyak perempuan, anak-anak, dan orang-orang manula terbunuh dan terluka di Gaza, Ulil –di tengah dinginnya udara Amerika– menyeruput kopi hangat di kafe Harvad University.Lalu setelah itu ketemu para profesornya termasuk para profesor Yahudi yang pernah didiskriminasi di abad-abad yang lalu.Kasihan betul mereka.Jadi profesor saja dipersulit. Padahal nyatanya ketika diberi kesempatan, dapat hadial Nobel kok.Saya pikir, Ulil masih kurang banyak memberi contoh tentang bagaimana orang-orang pinter Yahudi didiskriminasikan di seantero dunia. Tambahkan lagi, kalau perlu semua kejadian sejak zaman Fir’aun.Supaya lebih dramatik!

Dalam imaji saya, setelah itu Ulil tekun di perpustakaan: membaca dan menelaah berbagai teori-teori hebat di dalam ketenangan luarbiasa jagat Amerika.Di sana nggak ada dentuman bom, asap posphor, tangisan nestapa, serta kelaparan.Dalam perpustakaan itu Ulil bisa menjelajah kedalaman samudera ilmu yang nggak ditemukan di tumpukan buku/kitab di madrasah di Kajen.

Dalam teori-teori itu antara lain ketemu soal kejiwaan mereka yang berkonflik. Dengan teori itu ketemulah logika agresi Israel ke Gaza. Wajar, jika karena dorongan rasa keterancaman, suatu bangsa yang jumlahnya kecil, boleh membabi buta melakukan genosida. Boleh membunuh. Boleh membasmi.Jangan dipaido.Salahnya yang kuat, suka menakut-nakuti. Apalagi menakut-nakutinya berdasar ayat-ayat kitab suci.Jadi monggo berlakulah semau gue.

Karena itu salah sampeyan semua yang mau-maunya bersedih ketika melihat anak perempuan nan cantik kehilangan dua matanya, ibu hamil terbakar sekujur tubuhnya,  orang-orang kehilangan tempat bernaungnya, umat Islam kehilangan masjidnya, dan manusia kehilangan sumber nafkah dan kehidupannya.

Salah sampeyan semua, mengapa risau saat berbagai konvensi internasional diabaikan, prinsip-prinsip hidup antar bangsa disisihkan, bahkan hukum perang internasional dicibirkan.   Salah sampeyan semua yang masih pegang interpretasi ayat suci yang didasarkan pada kitab-kitab tafsir yang sudah bulukan.Yang masih mempercayai bahwa kitab suci itu laraiba fihi.Yang mengutip ayat  Al Qur’an dengan ikhlas terlepas dari pas atau tidak dengan pikiran sampeyan.Salah sampeyan yang tidak kritis dalam memahami kitab suci.

Betul Ulil. Sebagai orang yang dapat kesempatan belajar di universitas paling bergengsi di jagat ini harus berani tidak populer.Khususnya tidak populer di kalangan umat Islam. Untuk apa populer di kalangan umat yang lemah, nggak berdaya, mudah diadudomba, yang selalu butuh uluran tangan, yang enak dijadikan bahan bualan, yang asyik jika dijadikan obyek cemohan,yang nggak ngerti teori-teori yang canggih nan mempesonakan. Apalagi di saat ini; ketika Ulil sedang mencicipi, merasakan, menikmati, lalu melahap banyak ilmu dari banyak profesor yang pinter-pinter, banyak di antaranya menjadi think tank pemerintahan Amerika yang sangat demokratis, sangat menujungtinggi hak asasi manusia, menerapkan multikulturalisme, pluralisme, dan anti diskriminasi.

Ulil, anda betul. Dalam suasana tenteram dan damai hidup di negara penuh daya dan pesona  buat apa berfikir rumit mengenai nasib umat Islam di Gaza. Buat apa harus berempati dan  tersentuh dengan  kebinasaan, kehausan, kelaparan, dentaman bom yang menghancurkan, jilatan api yang mengerikan, rintihan tak berdaya yang memilukan, dan hak-hak kemanusiaan yang terabaikan.Buat apa harus merenungkan ironi bagaimana di tengah derita rakyat di wilayah Gaza, berduyun-berduyun orang sambil membawa teleskop, kamera, dan video menonton agresi. Mereka bersorak dan bahagia, ketika dari kejauhan pemukiman berhasil diledakkan. Ketika puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang terbunuh dan terluka. Buat apa itu difikirkan?Kalau pun harus berfikir dan bersikap, ya sederhanakan saja. Itu semua salahnya orang Islam sendiri ( apalagi orang Islam yang Hamas itu, yang militant, yang terorist).Kenapa pakai sentimen keagamaan untuk melihat masalah ini.Ini khan bukan masalah agama. Kenapa nggak memahami Islam dengan pikiran cemerlang orang Barat.Kenapa tidak mengikuti manhaj,millah, dan methodologi mereka itu? Kenapa pejuang Hamas dan Palestina kok nggak ngalah saja?

Penuh ketenangan.Sebuah tempat yang memang nyaman untuk membangun dan menikmati pesona. Roti dengan taburan keju, kepulan asap kopi dengan susu, sungguh  merupakan teman yang menyenangkan di tengah  dinginnya salju yang menggigit. Tapi nun di sana, sebuah seruan lirih terdengar: isyhaduu bianna muslimin! (Slamet Efendi Yusuf)

Catatan: Mas Mus maaf ya.